- Audit memiliki dua pengujian yaitu pengujian substantif dan pengendalian. Kali ini akan membahas audit siklus pendapatan penjualan kredit dengan pengujian pengendalian. Dikutip dari buku Auditing Buku 2 2002 oleh Mulyadi, siklus pendapatan adalah siklus yang terdiri atas transaksi penjualan barang atau jasa, baik secara tunai, kredit, retur penjualan, pencadangan kerugian piutang, dan penghapusan piutang. Audit siklus penjualan kredit dalam pengujian pengendalian memiliki berbagai prosedur yang terdiri atas Prosedur order penjualan Prosedur persetujuan kredit Prosedur pengiriman barang Prosedur penagihan Prosedur pencatatan piutang Prosedur pencatatan pendapatan penjualan kredit Prosedur pencatatan kos produr jadi yang dijual Baca juga Mengenal Teknik Audit dengan Alat Bantu Komputer TABK Audit dalam siklus pendapatan penjualan kredit kali ini juga tidak beda dengan siklus audit pada umumnya. Siklus ini juga memiliki tujuan sebagai berikut Kelompok Asersi Tujuan Audit terhadap Golongan Transaksi Tujuan Audit terhadapSaldo Akun Keberadaan atau keterjadian Transaksi penjualan kredit mencerminkan menyerahkan produknya kepada customer selama audit berlangsung. Piutang usaha mencerminkan jumlah yang terutang oleh customer pada tanggal neraca. Kelengkapan Semua transaksi penjualan terjadi saat audit berlangsung. Piutang usaha mencakup semua klaim ke customer selama tanggal neraca. Hak dan Kewajiban Entitas punya hak atas piutang dan kas sebagai hasil transaksi siklus pendapatan. Piutang usaha di tanggal usaha mencerminkan klaim resmi entitas ke customer. Penilaian atau alokasi Semua transaksi penjualan dicatat dalam jurnal, diringkas, dan diposting ke akun yang benar. Piutang usaha mencerminkan klaim baik tanggal neraca sesuai jumlah buku pembantu piutang. Penyajian dan pengungkapan Rincian transaksi penjualan mendukung penyajian angka penjualan dalam laporan keuangan baik klasifikasinya dan pengungkapannya. Piutang usaha diidentifikasi dan diklasifikasi dengan semestinya dalam neraca. Tahapan pengujian pengendalian Perancangan program audit untuk pengujian pengendalian terhadap siklus pendapatan memiliki tahapan. Tahapan dalam perancangan ini terbagi menjadi beberapa, di ataranya sebagai berikut Baca juga Audit dalam Lingkungan Sistem Informasi Komputer Fungsi Fungsi dalam program ini terbagi menjadi fungsi penjualan, kredit, gudang, pengiriman, penagihan, pencatat piutang, akuntansi biaya, dan akuntansi umum. Berikut penjelasannya Fungsi penjualan memiliki tanggung jawab dalam hal penerimaan surat order customer dan mengedit order dari customer untuk menambah informasi yang belum ada. Dalam fungsi penjualan ini memiliki istilah membuat back order saat diketahui tidak ada sediaan untuk memenuhi order dai customer. Fungsi kredit memiliki tanggung jawab dalam hal meneliti status kredit customer dan membantu memberikan otorisasi pemberian kredit ke customer. Fungsi gudang bertanggung jawab dalam menyimpan barang dan menyiapkan barang atas dasar surat order. Fungsi penagihan bertanggung jawab dalam hal membat dan mengirimkan faktur penjualan. Fungsi pencatatan piutang memiliki tanggung jawab dalam hal mencatat piutang yang timbul dari transaksi. Fungsi akuntasi biaya memiliki tanggung jawab dalam hal mencatat kos produk jadi. Fungsi akuntansi umum bertanggung jawab dalam hal mencatat transaksi penjualan kredit dan penjualan tunai. Fungsi penerimaan barang memiliki tanggung jawab dalam hal menerima barang baik dari transaksi atau retur. Dokumen Dokumen dalam program ini memiliki duakategori yaitu sumber dan pendukung. Dokumen sumber yang dimaksudkan seperti faktur penjualan. Sedangkan dokumen pendukung seperti surat order pengiriman dan surat muat. Dalam dokumen pendukung khususnya surat order memiliki kategori sendiri seperti surat order pengiriman, tembusan kredit, surat pengakuan, surat muat, slip pembungkus, tembusan gudang, arsip pengawasan pengiriman, dan arsip indeks silang. Baca juga 4 Tahap-tahap Audit atas Laporan Keuangan Catatan Akuntansi Catatan akuntansi yang digunakan dalam siklus penjualan kredit yaitu jurnal penjualan, jurnal umum, buku pembantu piutang, buku pembantu sediaan, dan buku besar. Berikut ini jurnal dan akun yang digunakan dalam siklus pendapatan sebagai berikut Jurnal Penjualan Akun yang digunakan dalam jurnal ini yaitu Piutang Usaha D Pendapatan Penjualan K Jurnal Umum Akun yang digunakan dalam jurnal ini yaitu Kos Produk yang Dijual D Sediaan Produk Jadi K Buku pembantu piutang memiliki fungsi mencatat bertambahnya piutang debitur tertentu berdasarkan dokumen sumber faktur penjualan Buku pembantu sediaan memiliki dungsi mencatat kos produk jadi tertentu yang dijual berdasarkan dokumen sumber faktur penjualan. Buku besar yang berkaitan dalam program ini adalah buku besar yang isi akunnya piutang usaha, pendapatan penjualan, kos produk yang dijual, dan sediaan produk jadi. Baca juga Kertas Kerja Audit Jenis dan Tujuan Aktivitas pengendalian sistem informasi akuntansi penjualan kredit Aktivitas yang berkaitan untuk mendeteksi salah saji sebagai berikut Penggunaan surat order penjualan diotoriasai setiap penjualan Fungsi pemebri otorisasi kredit mengecek semua customer baru Penentu customer ada di daftar customer telah disetujui Pengecekan batas kredit sebelum penjualan dilakukan Barang dikeluarkan dari gudang hanya atas dasar surat order pengiriman Pengamatan aduit siklus penjualan kredit ini dilakukan dengan prosedur persetujuan penjualan, pengiriman, penagihan, dan pengiriman piutang. Pengamatan ini biasanya ditujukan untuk membuktikan pemishan tiga fungsi pokok, setiap transaksi penjualan kredit dilakukan lebih dari unit organisasi tercipta adanya pengecekan intern dalam setiap transaksi. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.1 Piutang usaha (account receivable) Piutang usaha atau biasa juga disebut piutang dagang, biasanya terjadi karena adanya penjualan kredit (dalam perusahaan dagang). Hal ini timbul sebagai akibat dari pembelian barang atau jasa secara kredit oleh pelanggan. Umumnya, masa pelunasannya berkisar pada satu hingga dua bulan.
Skip to content Kalkulator KeuanganKonsultasi Perencanaan KeuanganRencana PensiunRencana Dana PendidikanReview AsuransiReview InvestasiIn House TrainingEventEbookArtikelKalkulator KeuanganKonsultasi Perencanaan KeuanganRencana PensiunRencana Dana PendidikanReview AsuransiReview InvestasiIn House TrainingEventEbookArtikelKalkulator KeuanganKonsultasi Perencanaan KeuanganRencana PensiunRencana Dana PendidikanReview AsuransiReview InvestasiIn House TrainingEventEbookArtikel Home » Bisnis » Bagaimana Cara Mencatat Piutang Dagang dalam Sebuah Bisnis? Dibaca Normal 7 Menit Bagaimana Cara Mencatat Piutang Dagang dalam Sebuah Bisnis? Piutang dagang sudah sewajarnya pasti ada dalam bisnis dan wajib dicatat oleh pelaku bisnis. Tapi, bagaimana caranya ya? Yuk, simak penjelasannya dalam artikel Finansialku berikut ini! Selamat membaca. Pengertian Piutang DagangCiri Piutang DagangTerdapat Tanggal Jatuh TempoMemiliki Nilai Jatuh TempoMenerapkan Bunga yang BerlakuCara Mencatat Piutang DagangPiutang Dagang Dicatat Kotor Gross MethodPiutang Dagang Dicatat Bersih Nett MethodContoh Pencatatan Piutang DagangJangan Lupa Dicatat! Pengertian Piutang Dagang Dalam berbagai transaksi bisnis, istilah piutang dagang ini sudah dikenal. Piutang dagang terjadi saat ada transaksi penjualan baik secara tunai maupun kredit. Piutang dagang disebut juga account receivable, merupakan sebuah tagihan atau hak yang dimiliki oleh sebuah perusahaan kepada pihak lain. Kesepakatan penagihannya melalui waktu yang telah ditentukan. Dengan kata lain, piutang dagang adalah tagihan perusahaan karena adanya penjualan barang dagangan secara kredit. Saldo yang belum dibayar oleh pelanggan atas barang/jasa yang dikirim akan menjadi piutang dagang. Besaran piutang dagang mengacu pada faktur invoice yang dikirimkan ke setiap pelanggan. Biasanya, pembayaran piutang dagang memiliki jangka waktu yang tidak terlalu lama. Sebelumnya, jangka waktu pembayaran ini sudah disepakati dengan pelanggan, misalnya 30, 45, atau 60 hari. [Baca Juga 6 Jenis Budget Dalam Laporan Keuangan Bisnis, Wajib Tahu!] Fasilitas ini dapat diberikan ke setiap pelanggan atau pelanggan khusus. Akan tetapi, seringnya, fasilitas ini diberikan pelanggan Business-to-Business B2B. Tujuannya supaya memberikan kemudahan bagi pelanggan dalam menjaga ketersediaan kas. Ciri Piutang Dagang Pencatatan piutang dagang selalu berhubungan dengan laporan keuangan. Dalam menganalisis laporan keuangan, Anda wajib terlebih dahulu menganalisa apa saja ciri-ciri piutang yang menjadi tanggungan utang suatu usaha yaitu Terdapat Tanggal Jatuh Tempo Ciri piutang dapat diketahui dari tanggal jatuh tempo. Hal ini dapat dilihat dari lamanya suatu tagihan atau umur piutang. Biasanya, pemilik usaha menggunakan dua jenis pengukuran jatuh tempo yaitu bulanan atau harian. Jika jatuh tempo secara bulanan, tanggal jatuh temponya disamakan dengan tanggal pembelian saat melakukan transaksi kredit tersebut. Sementara itu, jika jatuh tempo secara harian, wajib melakukan perhitungan penentuan kapan tanggal jatuh tempo secara pasti. Memiliki Nilai Jatuh Tempo Nilai jatuh tempo berarti menunjukkan berapa jumlah yang dibayar dari nilai transaksi yang utama ditambah nilai bunga yang dibebankan pada tanggal jatuh tempo. Sebagai contoh, seorang pelanggan melakukan transaksi secara kredit. Nantinya, ia tidak hanya membayar sejumlah nilai barang yang telah dibeli, tetapi juga bunganya. Apalagi, jika sudah ada kesepakatan penambahan waktu untuk membayar barang tersebut jika melewati jatuh tempo. [Baca Juga Gimana Sih Cara Melakukan Pencatatan Keuangan Bisnis Online yang Benar?] Menerapkan Bunga yang Berlaku Piutang terjadi jika pelanggan memutuskan untuk membeli secara kredit. Hal ini akan menimbulkan bunga. Bunga jatuh tempo dibayar sebagai bentuk kewajiban serta konsekuensi konsumen terhadap penjual yang sudah sabar menunggu pembayaran pelunasan. Besaran uang ini bisa diketahui dari kebijakan penjual untuk menentukan tingkat bunga yang akan dibayar. Cara Mencatat Piutang Dagang Kita tidak bisa mengandalkan ingatan manusia karena ingatan manusia bersifat sementara. Oleh karena itu, ada baiknya dicatat. Piutang dagang perusahaan harus dicatat. Apalagi, pengeluaran kita pribadi juga harus dicatat. [Baca Juga Bisa Pailit! Ini Kesalahan Manajemen Keuangan Bisnis UMKM!] Nah, buat Sobat Finansialku yang keteteran dengan tujuan finansialnya, jangan lupa mulai dengan mencatat pengeluaran harian. Jangan khawatir. Aplikasi Finansialku dapat membantu Anda. Aplikasi ini pun memiliki beragam fitur yang bisa membantu Anda mencapai target finansial Anda pribadi. Mulai dari fitur pencatatan keuangan harian sampai fitur pengecekan kesehatan finansial. Penasaran? Yuk, segera unduh aplikasi Finansialku! Ada dua cara atau metode pencatatan piutang, yaitu Piutang Dagang Dicatat Kotor Gross Method Pada saat terjadi penjualan secara kredit barang dagangan, misalkan syarat kredit 2/10-n/10. Jurnal Account Receivable xx Sales xx Pada saat diterima pelunasan piutang dagang. Bila pelunasan piutang dagang telah melebihi masa potongan,yaitu lebih dari 10 hari, maka kita tidak perlu memperhitungkan potongan dan perusahaan akan meneerima seluruh piutang. Jurnal Cash xx Account Receivable xx Namun, bila pelunasan piutang dagang masih dalam batas potongan, maka kita perlu memperhitungkan dan memberikan potongan penjualan, yaitu sebesar 2% dari piutang dan perusahaan akan menerima uang sebesar 98%. Jurnal Cash xx Sales Discount xx Account Receivable xx Piutang Dagang Dicatat Bersih Nett Method Metode bersih mengakui jumlah piutang setelah dikurangi dengan potongan penjualan. Jika ternyata potongan jumlah tidak dimanfaatkan oleh debitur, maka akan mengakibatkan timbulnya kelebihan pembayaran atas jumlah piutang dan kelebihan tersebut sebagai penghasilan lain-lain. Dalam metode ini, pencatatannya adalah sebagai berikut Pada saat terjadi penjualan kredit barang dagangan, misalkan syarat kredit 2/10- n/10 Jurnal Account Receivable xx Sales Discount xx Sales xx Apabila pelunasan piutang dagang masih dalam batas waktu potongan, maka perusahaan harus memperhitungkan dan memberikan potongan penjualan, yaitu 2%. Jurnal Cash xx Account Receivable xx Bila pelunasan piutang dagang telah melebihi masa potongan yaitu lebih dari 10 hari, maka kita tidak perlu memperhitungkan potongan dan perusahaan akan menerima seluruh piutang, maka ada dua kemungkinan yaitu Pertama, Sales Discount yang dicatat saat penjualan terjadi sudah ditutup dari pembukuan perusahaan Closing Entries. Pencatatnnya seperti berikut ini Jurnal Cash xx Account Receivable xx Retained Earning xx Kedua, sales discount yang dicatat saat penjualan terjadi belum ditutup dari pembukuan perusahaan Closing Eatries. Maka, pencatatannya seperti berikut ini Jurnal Cash xx Account Receivable xx Sales Discount xx Contoh Pencatatan Piutang Dagang Sebagai contoh, tanggal 1 Maret 2021, PT A menjual barang dagangannya secara kredit dengan syarat 2/10, n/30 sejumlah Rp 80 ribu kepada Ny. Putri. Tanggal 7 Maret 2021 Ny. Putri membayar lunas dan tidak memanfaatkan masa potongan. Maka, pencatatan piutang dengan menggunakan dua metode di atas adalah sebagai berikut Penjualan Kotor Penjualan Bersih 1. Penjualan barang dagangan seharga Rp. Syarat 2/10, n/30 Account Receivable Rp Account Receivable Rp Sales Rp Sales Discount Rp Sales Rp 2. Pembayaran dalam Masa Potongan Cash Rp Cash Rp Sales Discount Rp Account Receivable Rp Account Receivable Rp 3. Pembayaran Melewati Masa Potongan Cash Rp Cash Rp Sales Rp Account Receivable Rp Sales Discount Rp Jangan Lupa Dicatat! Secara umum bahwa penagihan piutang dagang juga berkaitan dengan arus kas perusahaan. Supaya uang tunai atau aset yang dimiliki oleh perusahaan dapat terjaga, dilakukanlah pencatatan piutang dagang. Perlu diingat bahwa ingatan tidak bisa diandalkan. Ada baiknya mencatat dengan rapi dan baik, sehingga kedepannya akan memberikan efek positif terhadap catatan keuangan perusahaan juga berguna untuk banyak hal lainnya. Oh ya, supaya keuangan pribadi dan bisnis Anda tidak tercampur, sebaiknya Anda belajar bagaimana cara mengurus keuangan pribadi dan bisnis dengan baik. Salah satunya, lewat audiobook dari Finansialku berjudul Pengelolaan Keuangan Pribadi dan Bisnis. Anda dapat mengunduhnya secara GRATIS dengan klik link di bawah ini. Sekarang, Anda sudah mengetahui bagaimana cara mencatat piutang dagang perusahaan atau bisnis Anda. Apabila ada pertanyaan seputar piutang dagang, Anda dapat menyampaikannya lewat kolom komentar di bawah ini, ya! Jangan lupa bagikan artikel ini pada rekan dan saudara pengusahamu ya. Agar membuka wawsan mereka tentang keuangan. Terima kasih. Editor Maria Christianti Sumber Referensi Banu Rinaldi. 11 Juni 2020. Piutang Dagang Account Receivable. – Account Receivable Piutang Dagang – Sumber Gambar Cover – Lulusan S1 Sastra Inggris Universitas Padjadjaran ini merupakan seorang penulis novel. Kecintaannya pada dunia literasi dicurahkan melalui blognya. Related Posts Page load link Go to Top
UDSinar Jaya mencatat piutang pendapatan pada awal Agustus 2020 sebesar Rp.50.000.000. Selama bulan Agustus terjadi transaksi yang berkaitan dengan piutang sebagai berikut : 1. Pembayaran piutang usaha PT.XYZ sebesar Rp. 15.000.000 pada 10 Agustus 2020 Piutang pendapatan bertambah bila terjadi penjualan kredit dan berkurang saat pelanggan
Karena sebagian besar Organisasi bisnis saat ini menawarkan fasilitas kredit kepada nasabahnya, sangat berguna untuk mengetahui perbedaan antara penjualan kredit dan piutang usaha. Bisnis mengizinkan mereka membayar barang dan jasa yang mereka beli di kemudian hari dalam periode yang ditentukan / disepakati setelah pembelian dilakukan. Proses ini dikenal dengan penjualan kredit. Sebagai hasil penjualan barang secara kredit, piutang usaha trade debitur ada. Piutang adalah jumlah total yang harus dibayar pelanggan untuk membayar organisasi. Kedua konsep tersebut ada dari fenomena yang sama, namun ada beberapa perbedaan yang signifikan antara penjualan kredit dan piutang usaha. Perbedaan utamanya adalah bahwa, penjualan kredit adalah barang yang menghasilkan pendapatan, dicatat dalam laporan laba rugi untuk periode tertentu sedangkan piutang disebut aset jangka pendek lancar yang tercatat di neraca pada tanggal tertentu. Apa itu Penjualan Kredit? Penjualan kredit mengacu pada penjualan non tunai dimana pelanggan diizinkan melakukan pembayaran untuk barang atau jasa yang mereka beli di kemudian hari. Disini pembeli memiliki kesempatan untuk membayar barang di masa depan baik dengan jumlah penuh dalam satu pembayaran atau dengan cicilan reguler kecil selama periode yang disepakati oleh kedua belah pihak. Apa itu Piutang Usaha? Piutang merupakan jumlah piutang yang harus dibayar oleh pelanggan ke organisasi bisnis sebagai hasil pembelian barang atau jasa secara kredit. Karena jumlah ini adalah sesuatu yang dimiliki oleh organisasi, namun belum diterima, aset tersebut diidentifikasi sebagai aset dan dicatat di bawah aset lancar di neraca. Kesamaan antara Penjualan Kredit dan Piutang Usaha Konsep kedua berasal dari titik yang sama, i. e. penjualan kredit • Gunakan kumpulan dokumen sumber yang sama untuk mencatat transaksi faktur Ex-Sales Apa perbedaan antara Penjualan Kredit dan Piutang Usaha? • Penjualan kredit merupakan sumber pendapatan, sedangkan piutang merupakan aset. • Penjualan kredit adalah hasil dari peningkatan total pendapatan organisasi. Piutang usaha menghasilkan peningkatan total aset organisasi. • Penjualan kredit disajikan dalam laporan laba rugi dengan kategori penjualan. Piutang disajikan pada Neraca dengan aset jangka pendek. • Penjualan kredit dihitung untuk periode tertentu Ex- Monthly / annual credit sales. Piutang merupakan nilai akumulatif. Nilai ini merupakan jumlah total pelanggan pada tanggal tertentu. • Penjualan kredit menentukan profitabilitas bisnis sementara piutang menentukan likuiditas bisnis. • Penjualan kredit adalah janji tanpa jaminan yang dibuat oleh pelanggan pada saat penjualan dilakukan. Piutang usaha dapat membuat ketentuan untuk meminimalkan ketidakamanan, untuk mengimbangi jumlah piutang tak tertagih Ex Bad Debt, Penyisihan piutang ragu-ragu. Menjual barang secara kredit membuat piutang usaha, i. e. satu tergantung pada yang lain. Penjualan kredit adalah sumber pendapatan dan dicatat dalam laporan laba rugi, terutama untuk periode tertentu. Sebaliknya, piutang merupakan jenis aset jangka pendek, yang tercatat di neraca buku akun. Ini adalah jumlah dari jumlah total yang harus dibayar, jadi tidak spesifik untuk periode tertentu.
328h.