Kelenjerendokrin dan sekresi hormon yang paling sesui ditunjukan oleh nomor . a. 1 . b. 2. c. 3. d. 4. e. 5. 17. Kelainan (penyakit) sistem hormon dan penyebabnya yang paling benar adalah . a. gondok disebabkan oleh hiposekresi aldosteron. b. gigantisme disebabkan oleh hipersekresi somatotropin
Halodoc, Jakarta - Setiap bagian dari tubuh manusia memiliki fungsinya masing-masing. Mereka saling bekerja sama satu sama lain untuk kelangsungan hidup manusia. Sedikit gangguan saja, maka pasti muncul gangguan kesehatan yang kemudian harus dilakukan pengobatan agar tidak mengganggu aktivitas sehari-hari. Salah satu hal yang mungkin kamu abaikan adalah hormon, padahal jika terjadi gangguan hormon sedikit saja seperti jumlahnya tidak seimbang, maka tubuhmu akan merasakan dampaknya. Hormon diproduksi oleh sistem endokrin dalam tubuh. Zat kimia ini membantu mengendalikan hampir semua fungsi tubuh, mulai dari pertumbuhan, metabolisme, hingga reproduksi. Jadi, apabila gangguan hormon terjadi, dapat muncul penyakit yang tidak bisa kamu sepelekan. Nah, berikut ini beberapa jenis gangguan kesehatan yang bisa muncul akibat kelainan atau gangguan hormon, yaitu Jerawat Tidak hanya penyakit kronis yang muncul akibat gangguan hormon, penyakit yang kerap mengganggu orang-orang muda ini juga dipicu akibat kelainan hormon. Jerawat umumnya datang dan menjadi penyakit langganan bagi para wanita menjelang menstruasi. Kondisi ini salah satu penyebabnya adalah aktivitas hormon progesteron yang menghasilkan minyak berlebih pada kulit. Akibatnya, seseorang jadi lebih mudah mengalami jerawat. Parahnya lagi, jerawat akibat faktor hormon ini bukan sesuatu yang bisa dihilangkan. Baca Juga Inilah Hormon Jerawat dan Cara Mengatasinya PCOS Sindrom Polikistik Ovarium Kondisi ini terjadi saat fungsi ovarium seorang wanita mengalami gangguan dan menyebabkan hormon wanita menjadi tidak seimbang. Akibat PCOS, wanita mengalami menstruasi yang tidak lancar, misalnya hanya terjadi sekali dalam tiga bulan. Akibatnya, wanita yang mengalami penyakit ini akan sulit untuk hamil, sehingga harus diberikan perawatan untuk memperlancar siklus menstruasinya. Gigantisme Gigantisme adalah kondisi saat anak-anak memproduksi hormon pertumbuhan secara berlebih. Selama masa pertumbuhan, anak-anak yang terkena gigantisme dapat memiliki ukuran tinggi dan berat badan yang terlihat di atas rata-rata. Penyebab gigantisme yang paling sering ditemui adalah tumor pada kelenjar hipofisis atau tumor kelenjar pituitari yang terletak pada bagian bawah otak manusia. Kelenjar ini berperan pada perkembangan seksual, pengendalian suhu tubuh, produksi urine serta metabolisme pertumbuhan pada wajah, tangan, dan kaki. Dengan tumbuhnya tumor pada kelenjar hipofisis menyebabkan kelenjar ini memproduksi hormon pertumbuhan secara berlebihan. Baca Juga Ketahui Komplikasi yang Bisa Disebabkan oleh Gigantisme Sindrom Cushing Sindrom Cushing adalah sebutan untuk sekumpulan gejala penyakit yang disebabkan oleh tingginya kadar hormon kortisol dalam tubuh. Namun, kondisi ini bisa terjadi konsumsi obat-obatan kortikosteroid dosis tinggi, terutama pada anak-anak. Kondisi ini dikenal dengan hiperkortisolemia dan lebih sering terjadi pada perempuan. Beberapa gejala yang muncul antara lain wajah yang tampak bulat dan kemerahan, mengalami obesitas, penipisan kulit sehingga rentan memar, jerawat, mudah lelah, lemah otot, hipertensi, depresi, tumbuhnya rambut pada tubuh dan wajah, gangguan tidur, dan turunnya libido. Penyakit Addison Penyakit addison muncul saat kelenjar adrenal tidak memproduksi hormon kortisol cukup banyak. Inilah mengapa penyakit Addison juga sering disebut insufisiensi adrenal atau hiperkortisolisme. Penyakit ini dapat berkembang secara bertahap selama beberapa bulan. Nah, beberapa gejala khas dari penyakit ini adalah rasa lemas yang berkepanjangan dan memburuk, kelemahan otot, turunnya nafsu makan, dan turunnya berat badan. Baca Juga Dampak Kelebihan dan Kekurangan Hormon Testosteron Sebetulnya masih banyak sekali penyakit yang terjadi akibat gangguan hormon. Betapa pentingnya hormon dalam tubuh kita sehingga menjalani gaya hidup sehat adalah sebuah kewajiban agar penyakit tidak mudah menyerang kita. Jika kamu merasakan gejala penyakit dan semakin bertambah parah, kamu harus segera memeriksakan diri ke dokter. Dengan melakukan penanganan yang tepat di rumah sakit, maka hal ini bisa meminimalisir risiko. Kini kamu pun bisa buat janji dengan dokter di rumah sakit yang tepat sesuai dengan kebutuhan kamu melalui Halodoc. Kamu juga bisa download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!
Question29. SURVEY. 60 seconds. Q. Seorang siswa akan melakukan percobaan untuk mempelajari persepsi termoreseptor pada kulit. Diketahui bahwa letak korpuskula ruffini lebih atas dibandingkan ujung saraf Krause. Siswa tersebut melakukan percobaan dengan mencelupkan jari kanan pada air panas dan jari kiri pada air dingin selama satu menit.
Halodoc, Jakarta - Sistem endokrin memiliki fungsi utama untuk menghasilkan hormon, suatu sinyal kimia yang dikeluarkan melalui aliran darah. Adanya hormon membantu tubuh untuk menyelaraskan dan mengatur berbagai fungsinya, termasuk pernapasan, nafsu makan, keseimbangan cairan, berat badan, hingga masalah pertumbuhan. Gangguan sistem endokrin terjadi ketika ada masalah pada jaringan sistem endokrin ini. Penyebabnya bisa karena ketidakseimbangan hormon, sehingga kelenjar hanya menghasilkan sedikit hormon atau terlalu banyak. Bisa juga karena muncul luka akibat tumor atau bintil yang menyerang sistem endokrin, sehingga memengaruhi kadar hormon, tetapi bisa juga tidak berpengaruh. Penyakit yang Memicu Gangguan Sistem Endokrin Ternyata, ada beberapa penyakit yang memicu terjadinya gangguan sistem endokrin. Setiap penyakit yang berpengaruh tentu menimbulkan gejala yang berbeda. Lalu, apa saja jenis penyakit tersebut? Diabetes Ini adalah gangguan sistem endokrin yang paling sering ditemui. Diabetes melitus terjadi karena pankreas tidak mampu menghasilkan insulin yang cukup, tetapi bisa juga karena tubuh tidak mampu menggunakan insulin tersebut dengan optimal. Gejala dari kelainan ini termasuk mual dan muntah, merasa lapar dan haus berlebihan, sering buang air kecil tubuh mudah lelah, berubahnya penglihatan, dan berat badan yang naik atau turun tanpa alasan yang jelas. Baca juga Cegah Gangguan Sistem Endokrin dengan 6 Cara Ini Akromegali Akromegali terjadi ketika kelenjar pituitari membuat hormon pertumbuhan dalam jumlah berlebihan. Tentu saja, akibatnya adalah pertumbuhan yang tidak terkendali, terutama pada bagian tangan dan kaki. Gejalanya termasuk nyeri pada sendi dan tubuh, sakit kepala, tubuh lemah dan lelah, perubahan pada struktur muka, masalah penglihatan, gangguan tidur, disfungsi seksual, dan pertumbuhan kartilago dan tulang, serta penebalan kulit yang berlebihan. Penyakit Addison Penyakit Addison terjadi karena penurunan produksi aldosteron dan kortisol karena kelenjar adrenal mengalami kerusakan. Gejalanya termasuk depresi, diare, tekanan darah rendah, selalu ingin mengonsumsi garam, berat badan menurun, hiperpigmentasi pada kulit, hipoglikemia, terlewatnya periode menstruasi pada wanita, mual yang bisa disertai muntah atau tidak, dan tubuh lemah dan lelah. Tentu saja, kelainan yang satu dengan yang lainnya mungkin memiliki gejala yang mirip, terlebih tubuh yang mudah lelah dan lemah. Oleh karena itu, kamu tidak boleh menyepelekannya, dan segera periksa ke dokter untuk mendapatkan penanganan. Buat janji saja dengan dokter melalui aplikasi Halodoc di rumah sakit terdekat sehingga penanganan bisa kamu dapatkan lebih cepat. Baca juga Waspada, Ini 6 Komplikasi Gangguan Sistem Endokrin Sindrom Cushing Sindrom ini terjadi karena produksi kortisol yang berlebihan yang turut dihasilkan oleh kelenjar adrenal. Gejalanya berupa haus berkepanjangan, sering buang air kecil, hiperglikemia, hipertensi, osteoporosis, perubahan mood yang signifikan, tubuh lemah dan lelah, wajah berubah menjadi bundar, dan obesitas yang menyerang bagian tubuh atas saja. Penyakit Graves Kelainan ini termasuk jenis hipertiroidisme yang berpengaruh pada produksi hormon tiroid. Gejala penyakit graves termasuk mata yang menonjol, diare, perubahan suasana hati yang cepat, mudah marah, tremor, terjadi penurunan berat badan, detak jantung berdebar dan tidak teratur, pembesaran pada kelenjar tiroid, intoleran terhadap panas, dan kulit yang mengalami penebalan dan perubahan warna pada area betis. Baca juga Sistem Endokrin Alami Gangguan, Ini Dua Penyebabnya Jika mengalami salah satu dari gejala penyakit di atas, jangan biarkan dan segera tangani ke dokter agar mendapatkan pengobatan yang tepat. Referensi WebMD. Diakses pada 2019. Endocrine Disorders. Health Grades. Diakses pada 2019. Endocrine Disorders. Livescience. Diakses pada 2019. Endocrine System Facts, Function, and Diseases.
Jelaskankelainan atau penyakit yang terjadi pada sistem hormon! Pembahasan Sistem endokrin adalah jaringan kelenjar yang menghasilkan hormon yang merupakan sinyal kimia yang dikeluarkan melalui aliran darah. Sistem tubuh ini dapat terkena suatu gangguan yang mengganggu proses bahkan memberi penyakit pada suatu individu. Gangguan endokrin adalah penyakit yang terkait dengan kelenjar endokrin
Halodoc, Jakarta - Setiap ibu hamil kemungkinan besar akan mengalami perubahan pada tubuhnya. Bukan hanya perut, janin yang dikandung dapat membuat beberapa bagian tubuh lainnya seperti membengkak. Hal ini dapat terjadi karena peningkatan asupan yang dipicu oleh nafsu makan yang lebih besar. Memang penting memenuhi asupan tubuh karena kebutuhan gizi untuk dua orang. Perubahan yang cepat selama kehamilan memang terjadi untuk perkembangan anak. Namun, bukan tidak mungkin ibu mengalami ketidakseimbangan hormon yang disebabkan oleh gangguan sistem endokrin selama kehamilan. Penting untuk setiap ibu hamil mengetahui penyebab gangguan sistem endokrin agar beberapa dampak buruk dapat dicegah. Berikut ulasan lengkapnya! Baca juga Waspada, Ini 6 Komplikasi Gangguan Sistem Endokrin Gangguan sistem endokrin adalah penyakit yang berhubungan dengan kelenjar endokrin pada tubuh yang berfungsi untuk menghasilkan hormon. Tubuh manusia membutuhkan hormon untuk mengatur berbagai proses penunjang kehidupan, seperti pernapasan, nafsu makan, keseimbangan cairan, pengendalian berat badan, dan hal lainnya. Hampir semua bagian jaringan pada tubuh manusia akan merespons hormon endokrin, jika terganggu maka akan banyak gangguan yang terjadi. Diabetes mellitus dan penyakit tiroid adalah contoh penyakit yang umum terjadi pada ibu hamil. Maka dari itu, penting untuk mengetahui penyebab dari gangguan sistem endokrin agar dapat dihindari. Berikut penyebabnya Hormon Tidak Seimbang Salah satu hal yang dapat menjadi penyebab gangguan sistem endokrin pada ibu hamil adalah hormon pada tubuh yang tidak seimbang. Hal ini terjadi karena kelenjar yang menghasilkan terlalu banyak atau terlalu sedikit hormon endokrin yang berpengaruh pada fungsi tubuh. Beberapa penyakit berbahaya mungkin saja terjadi saat kelainan ini menyerang. Selain itu, terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko tersebut pada ibu hamil. Beberapa faktor tersebut adalah kurang aktif secara fisik, mengidap penyakit gangguan autoimun, kadar kolesterol yang tinggi, hingga riwayat keluarga yang pernah terserang penyakit ini. Jika ada salah satu risiko tersebut yang pernah terjadi, baiknya langsung memeriksakan diri ke dokter. Baca juga 5 Makanan yang Perlu Dihindari Ibu Hamil Setiap ibu hamil juga harus mengetahui beberapa penyakit yang dapat terjadi akibat gangguan sistem endokrin. Dengan mengetahui beberapa hal tersebut, penting untuk melakukan pencegahan yang dapat terjadi saat hormon sedang tidak seimbang. Berikut beberapa penyakit yang dapat terjadi pada ibu hamil disebabkan gangguan sistem endokrin Hipertiroidisme dan Hipotiroidisme Hipertiroidisme adalah gangguan yang terjadi karena kelebihan hormon tiroid. Hal ini mampu menyebabkan komplikasi saat hamil, seperti keguguran, kelahiran prematur, dan preeklampsia. Lalu, hipotiroidisme adalah tubuh yang kekurangan hormon tiroid. Gangguan ini mampu menyebabkan gangguan yang sama ditambah bayi yang lahir dengan berat badan rendah. Penting untuk menghindari kedua gangguan ini agar tidak membahayakan kesehatan bayi. Diabetes Ibu juga dapat mengalami diabetes saat mengidap gangguan sistem endokrin. Penyakit ini memang terbilang berbahaya ketika terjadi pada ibu hamil, yang mampu menyebabkan keguguran, kelahiran prematur, preeklampsia, dan cacat lahir. Hal ini terjadi ketika tubuh mengalami peningkatan gula darah saat hamil, sehingga dapat menyebabkan persalinan dini atau berat lahir berlebihan. Baca juga Ketahui Gejala Gangguan Sistem Endokrin Itulah penyebab yang dapat membuat ibu hamil mengalami gangguan sistem endokrin. Penting untuk mendeteksi gangguan ini sebelum hamil, walaupun ada kemungkinan juga terjadi saat kehamilan karena perubahan hormon pada tubuh. Maka dari itu, pada wanita yang ingin hamil disarankan untuk memeriksakan diri terlebih dahulu. Kamu juga dapat bertanya pada dokter dari Halodoc terkait gangguan sistem endokrin yang dapat terjadi pada ibu hamil. Caranya terbilang mudah sekali, kamu hanya cukup download aplikasi Halodoc di Apps Store atau Play Store yang ada di smartphone kamu! Referensi Indiana University Health. Diakses pada 2020. Endocrine Disorders In Pregnancy. NCBI. Diakses pada 2020. Endocrine Disorders of Pregnancy.
Kelainan(penyakit) sistem hormon dan penyebabnya yg paling benar adalah A. Gondok disebabkan oleh hiposekresi aldosteron B.gigantisme disebabkan oleh hipersekresi somatotropin C.akromegali disebabkan oleh hipersekresi somatotropin D.diabetes mellitus disebabkan oleh hipersekresi adrenalin E.addison disebabkan oleh hiporsekresi insulin. Berikut adalah daftar beberapa penyakit kelainan darah yang paling umum. Penyakit kelainan darah yang memengaruhi sel darah merah Gangguan sel darah merah adalah kondisi yang menyerang sel yang bertugas membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh Anda. Berbagai penyakit kelainan darah yang dapat memengaruhi sel darah merah meliputi 1. Anemia Anemia disebabkan karena jumlah sel darah merah dalam tubuh rendah. Jika terkena anemia, tubuh Anda tidak mendapatkan suplai darah yang kaya oksigen. Akibatnya, Anda mungkin merasa lelah, lesu, dan tidak bertenaga. Anda juga mungkin memiliki gejala lain, seperti sesak napas, pusing, atau sakit kepala. Anemia terbagi menjadi beberapa jenis yang dibedakan menurut penyebabnya. Beberapa jenis anemia yang paling umum adalah anemia defisiensi besi, pernisosa defisiensi vitamin B12, hingga anemia sel sabit. 2. Polisitemia vera Dikutip dari Mayo Clinic, polisitemia vera adalah kondisi ketika sel darah merah yang diproduksi pada sumsum tulang belakang terlalu banyak. Meningkatnya produksi sel darah merah dalam tubuh dapat menyebabkan darah membeku dan menghambat aliran darah. Kondisi ini meningkatkan risiko pembekuan darah. Jika tidak segera diobati, gumpalan darah dapat melewati pembuluh darah, menyebabkan kondisi serius seperti stroke pembuluh darah otak atau infark miokard arteri jantung. Penyakit kelainan darah yang memengaruhi sel darah putih Gangguan sel darah putih merupakan kondisi yang menyerang sel yang bertugas sebagai sistem kekebalan tubuh untuk melawan penyakit. Adanya kelainan pada jumlah sel darah putih dapat membuat Anda rentan mengalami infeksi. Berbagai kelainan darah yang dapat memengaruhi sel darah putih meliputi 1. Limfoma Limfoma adalah jenis kanker darah yang memengaruhi kelenjar getah bening, kelenjar timus, sumsum tulang, dan bagian tubuh lainnya. Kondisi ini terjadi akibat sel darah putih yang berkembang tidak normal dan di luar kendali. Limfoma terdiri dari berbagai jenis, tetapi dua kategori utama dari limfoma adalah limfoma Hodgkin dan limfoma non-Hodgkin. 2. Leukemia Leukemia adalah jenis kanker darah yang terjadi ketika sel darah putih berubah menjadi tidak normal dan berkembang biak secara tidak terkendali di dalam sumsum tulang. Ini adalah jenis yang paling umum dari kanker darah. Berdasarkan seberapa cepat perkembangannya serta jenis sel darah putih yang diserang, leukemia dibedakan menjadi akut dan kronis. Leukemia kronis jauh lebih berbahaya dan sulit untuk diobati dibanding leukemia akut. 3. Multiple myeloma Multiple myeloma adalah jenis kanker darah yang terjadi karena sel plasma berubah menjadi ganas dan berkembang biak tidak terkendali. Padahal, sel plasma berperan untuk menghasilkan antibodi atau immunoglobulin yang membantu tubuh menyerang dan membunuh kuman. Multiple myeloma menyebabkan produksi antibodi menjadi tidak normal, yang mengakibatkan sistem kekebalan tubuh Anda menjadi lemah dan rentan terhadap infeksi. 4. Sindrom mielodisplastik praleukemia Sindrom mielodisplastik atau disebut juga dengan penyakit praleukemia adalah jenis kanker darah yang menyerang sumsum tulang. Kondisi ini disebabkan oleh sel darah yang terbentuk tidak sempurna, sehingga tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Meski sering kali muncul secara perlahan, sindrom ini juga dapat muncul secara mendadak dan menjadi leukemia pada tingkatan yang parah. Penyakit kelainan darah yang memengaruhi trombosit Gangguan ini menyerang trombosit, yaitu sel dalam darah yang bersirkulasi di aliran darah dan membantu darah membeku. Beberapa penyakit kelainan darah yang dapat memengaruhi trombosit adalah 1. Trombositopenia Penyakit trombositopenia terjadi karena trombosit dalam darah terlalu rendah. Trombosit adalah sel darah yang berperan penting pada proses pembekuan darah. Kondisi ini dapat disebabkan karena masalah kesehatan atau efek dari obat-obatan tertentu. Pada kasus yang langka, jumlah trombosit dapat menjadi sangat rendah di mana perdarahan internal yang berbahaya dapat terjadi. 2. Trombositemia esensial Trombositemia esensial adalah peningkatan jumlah trombosit tanpa sebab yang jelas. Kondisi ini menyebabkan pembekuan darah berlebihan dan perdarahan. Trombositemia esensial bisa terjadi akibat gangguan proses pembentukan sel punca stem cell pembentuk darah. Sayangnya, sampai saat ini para ahli belum mengetahui apa penyebab pasti dari trombositosis esensial. 3. Trombofilia Pengentalan darah atau disebut juga dengan trombofilia adalah penyakit yang berhubungan dengan pembekuan darah. Kondisi ini menyebabkan darah lebih mudah untuk menggumpal. Beberapa orang yang didiagnosis penyakit pada darah ini harus minum obat pengencar darah setiap hari untuk menghindari terjadinya penggumpalan darah. Gangguan faktor pembekuan darah Faktor pembekuan atau faktor koagulasi adalah protein dalam darah yang bekerja dengan trombosit untuk membentuk gumpalan darah. Masalah apa pun yang memengaruhi fungsi atau jumlah faktor pembekuan dalam menyebabkan gangguan perdarahan. Beberapa penyakit kelainan darah yang dapat memengaruhi faktor pembekuan darah adalah 1. Hemofilia Hemofilia adalah penyakit genetik yang menyebabkan darah menjadi sulit membeku. Kondisi ini disebabkan karena tubuh kekurangan protein pembekuan darah faktor pembekuan. Apabila orang dengan hemofilia mengalami perdarahan, perdarahannya akan sulit dihentikan. Akibatnya, darah akan terus mengalir keluar. Jika tidak segera ditangani, penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi serius. 2. Trombosis vena dalam Trombosis vena dalam atau deep vein thrombosis DVT adalah suatu penyakit yang terjadi ketika terdapat gumpalan darah di pembuluh darah vena. Biasanya pembuluh darah vena yang paling sering mengalami penggumpalan adalah bagian kaki. Kondisi ini menyebabkan aliran darah melambat. Akibatnya, daerah yang tersumbat menjadi bengkak, merah, dan nyeri. Apabila gumpalan darah bergerak ke paru-paru, dapat menyebabkan emboli paru yang menimbulkan masalah pernapasan serius. 3. Disseminated intravascular coagulation Disseminated intravascular coagulation DIC adalah kondisi langka, tapi serius, yang menyebabkan pembekuan darah abnormal di seluruh pembuluh darah tubuh. Kondisi ini disebabkan oleh penyakit atau kondisi lain, seperti infeksi atau cedera, yang membuat proses pembekuan darah menjadi terlalu aktif. 4. Von Willebrand disease Von Willebrand disease VWD atau penyakit von Willebrand merupakan gangguan genetik yang disebabkan oleh salah satu protein pembekuan, yaitu faktor von Willebrand VWF. VWF mengikat faktor VIII protein pembekuan utama dan trombosit di dinding pembuluh darah. Faktor ini membantu membentuk sumbat trombosit selama pembekuan. Apa saja tanda-tanda dan gejala kelainan darah? Tanda dan gejala penyakit kelainan darah mungkin dapat berbeda, tergantung dari penyebabnya dan komponen darah apa yang abnormal. Namun, ada beberapa gejala khas yang bisa muncul ketika seseorang mengalami gangguan darah, di antaranya Lemah, lesu, tidak bertenaga Demam Sakit kepala Pusing Kulit pucat pasi Kemerahan pada wajah Pembekuan darah yang berlebihan Muncul petekie atau bintik-bintik merah Luka yang tidak kunjung sembuh atau lambat sembuh Perdarahan tak terkendali setelah terluka Kulit mudah memar meski hanya terkena benturan kecil Umumnya, gangguan darah menyebabkan perdarahan sangat berat dalam kasus Mimisan Prosedur gigi Perdarahan menstruasi Melahirkan Tumbuh gigi pada bayi Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Anda bisa memeriksakan gejala yang Anda curigai di sini. Namun, untuk hasil yang lebih pasti, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter mengenai gejala tertentu. Apa penyebab kelainan darah? Ada beberapa penyebab utama penyakit darah, di antaranya 1. Keturunan Penyakit darah dapat berasal dalam keluarga. Ini berarti jika orangtua atau saudara kandung memiliki kelainan darah, Anda kemungkinan akan mengalami hal yang serupa. 2. Kondisi tertentu Berbagai kondisi tertentu dapat meningkatkan risiko kelainan darah. Salah satunya adalah penyakit autoimun. Penyakit autoimun seperti lupus membuat sistem kekebalan tubuh Anda tidak bekerja dengan baik. Sistem kekebalan tubuh Anda mungkin menghancurkan trombosit darah Anda sendiri, yang membuat tubuh kesulitan untuk menghentikan perdarahan ketika terluka. 3. Infeksi Beberapa infeksi dapat mengurangi jumlah sel darah putih dari darah Anda. Meski begitu, terkadang infeksi juga bisa meningkatkan produksi sel darah putih dalam tubuh Anda. 4. Kekurangan gizi Asupan nutrisi yang buruk juga bisa menyebabkan gangguan darah. Contohnya, jika Anda kekurangan zat besi, tubuh tidak dapat memproduksi sel darah merah yang cukup. Akibatnya, Anda akan lebih rentan mengalami penyakit anemia. Bagaimana mendiagnosis kelainan darah? Dikutip dari US National Library of Medicine, guna mengetahui penyebab gangguan darah yang Anda alami, dokter biasanya akan menganjurkan Anda untuk melakukan beberapa tes di bawah ini. Hitung darah lengkap. Prosedur ini berfungsi untuk mengevaluasi semua komponen seluler sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit dalam darah. Penghitungan retikulosit. Tes ini untuk mengukur jumlah sel darah merah eritrosit yang baru terbentuk dalam volume tertentu darah. Tes khusus sel-sel darah. Sebagian besar tes dilakukan pada sampel darah, tetapi beberapa memerlukan sampel dari sumsum tulang. Tes pembekuan darah mencakup berbagai jenis tes. Beberapa tes pembekuan dapat menghitung jumlah trombosit dalam darah Anda. Pengukuran protein dan zat lainnya. Tes ini dilakukan pada sampel urin. Apa saja pilihan pengobatan untuk mengatasi penyakit kelainan darah? Dokter dapat menyarankan kombinasi perawatan untuk membantu memperbaiki gangguan sel darah Anda. Berikut pilihan pengobatan yang mungkin disarankan dokter 1. Obat-obatan Jika kondisi Anda tidak tergolong berat, Anda mungkin hanya akan diberi obat-obatan tertentu untuk meringankan gejala yang Anda keluhkan. 2. Transplantasi sumsum tulang Sementara dalam kasus ketika obat tidak bekerja dengan baik, Anda mungkin akan dianjurkan untuk melakukan transplantasi sumsum tulang. Prosedur tersebut dapat memperbaiki atau mengganti sumsum tulang yang rusak, sehingga bisa kembali berfungsi lagi dengan baik. 3. Transfusi darah Transfusi darah adalah pilihan lain untuk membantu Anda mengganti sel-sel darah yang hilang atau rusak. Selama transfusi darah, Anda menerima infus darah yang sehat dari donor. Biasanyaorang yang terkena penyakit ini menjadi malas makan, sehingga kondisi tubuh turun. Penyebabnya adalah "panas dalam" atau luka pada rongga mulut dan lidah. Orang mudah terkena sariawan kemungkinan karena kekurangan vitamin C atau daya tahan lemah. Pengobatannya dilakukan dengan obat sariawan. Kekurangan GH pada awal pertumbuhan bisa menyebabkan bayi kerdil dan tumbuh kurang normal. Sebaliknya, terlalu banyak hormon pertumbuhan bisa menyebabkan anak-anak mengalami gigantisme, yaitu pertumbuhan yang lebih tinggi dari normal. 2. Hormon insulin Insulin merupakan hormon yang diproduksi oleh sel beta pankreas saat kadar zat gizi tertentu dalam aliran darah, seperti gula, lemak, dan asam amino, meningkat. Fungsi hormon insulin dalam tubuh yaitu menurunkan kadar gula darah, asam lemak bebas, dan asam amino, serta membantu penyimpanannya. Dengan adanya insulin, sel-sel tubuh manusia akan menggunakan gula sebagai sumber energi. Namun, insulin yang terlalu rendah atau tidak ada sama sekali menyebabkan gula darah tinggi hiperglikemia. Inilah yang menyebabkan penyakit diabetes melitus alias kencing manis. 3. Hormon tiroid Hormon tiroid terdiri dari dua jenis hormon, yakni tiroksin T4 dan triiodothyronine T3 dari kelenjar tiroid yang bekerja sama mengatur metabolisme tubuh Anda. Tiroid juga mengatur penggunaan lemak dan karbohidrat, mengendalikan suhu tubuh, mengatur denyut jantung, dan membantu produksi protein. Gangguan pada kelenjar tiroid dikenal sebagai penyakit tiroid. Ini terjadi saat kelenjar menjadi kurang aktif hipotiroidisme maupun terlalu aktif hipertiroidisme. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh penyakit autoimun, infeksi virus atau bakteri, dan efek samping pengobatan tertentu. 4. Hormon paratiroid Hormon paratiroid PTH merupakan hormon yang dihasilkan oleh kelenjar paratiroid. Kelenjar ini terletak di belakang kelenjar tiroid yang berada pada leher Anda. PTH berperan penting dalam mengatur kadar kalsium dalam darah. Selain untuk tulang, mineral ini juga berfungsi dalam proses pembekuan darah dan kontraksi otot. Saat kalsium darah rendah, PTH akan meningkatkan pelepasan mineral kalsium dari tulang sambil meningkatkan penyerapan mineral ini pada usus dan ginjal. Gangguan hormon paratiroid bisa memicu kejang otot. Saat memengaruhi otot pernapasan, maka bisa timbul gagal napas yang mungkin berujung pada kematian. 5. Hormon kortisol Tubuh manusia juga punya steroid alami yang disebut hormon kortisol. Ini merupakan salah satu jenis hormon dari kelenjar adrenal yang terletak pada ginjal. Kortisol juga dikenal sebagai hormon stres karena hormon ini dikeluarkan sebagai respons saat tubuh berada dalam keadaan stres. Fungsi hormon kortisol sangat penting dalam metabolisme dan sistem imun. Kehadiran kortisol akan meningkatkan pemecahan cadangan makanan dalam tubuh. Hal ini menjadikan kadar gula darah, lemak, dan asam amino meningkat dalam darah karena tubuh membutuhkannya sebagai sumber energi dalam keadaan stres. 6. Hormon aldosteron Aldosteron juga diproduksi oleh kelenjar adrenal dan memiliki peranan penting dalam menjaga keseimbangan ion natrium garam dan kalium tubuh. Pengeluaran hormon ini terjadi saat kadar natrium dalam darah berkurang, sedangkan kadar kalium darah lebih tinggi. Hormon ini akan memerintahkan ginjal untuk menyerap kembali natrium dan membuang kelebihan kalium ke dalam urine. Penyerapan natrium berimbas pada peningkatan cairan tubuh. Kondisi ini bisa meningkatkan tekanan darah pada tubuh Anda. 7. Hormon reproduksi Hormon reproduksi memengaruhi fungsi seksual dan kesuburan. Terdapat tiga jenis hormon penting dalam reproduksi, yakni testosteron pada pria serta estrogen dan progesteron pada wanita. Testosteron merupakan hormon seks pria yang diproduksi oleh testis dengan fungsi memunculkan karakteristik tubuh pria selama pubertas. Selain itu, testosteron juga membantu proses pembentukan sperma. Sementara itu, hormon estrogen yang dihasilkan indung telur ovarium berperan dalam memunculkan perubahan fisik wanita selama pubertas dan mengontrol siklus menstruasi. Tubuh wanita juga memproduksi hormon progesteron yang berperan dalam mempersiapkan dinding rahim endometrium untuk kehamilan. Macam-macam hormon manusia lainnya Hormon memainkan peranan penting pada setiap proses dalam tubuh Anda. Hormon akan mengatur pencernaan, pertumbuhan tubuh, detak jantung, hingga siklus tidur. Selain poin-poin di atas, tubuh Anda juga memiliki macam-macam hormon lainnya seperti berikut. Gonadotropin-releasing hormone GnRH. Produksi GnRH menentukan kesuburan pria dan wanita. Hormon ini merangsang produksi hormon-hormon reproduksi, yakni hormon perangsang folikel FSH dan hormon luteinizing LH. Hormon perangsang folikel FSH. Pelepasan FSH membantu memastikan proses pembentukan sel sperma pada pria berjalan baik. Pada wanita, FSH mengatur perkembangan sel telur dan kelancaran siklus menstruasi. Hormon luteinizing LH. Hormon FSH dan LH akan bekerja sama untuk merangsang produksi estrogen dan progesteron pada wanita serta testosteron pada pria. Prolaktin. Fungsi utama prolaktin ialah merangsang produksi ASI pada wanita, tetapi hormon ini juga berperan mendukung fungsi seksual pada pria maupun wanita. Vasopresin. Disebut juga hormon antidiuretik ADH, hormon ini akan merangsang ginjal agar menyerap air dan mengurangi jumlah air yang keluar dari urine. Oksitosin. Hormon oksitosin mengontrol banyak perilaku dan emosi penting sekaligus terlibat dalam proses persalinan dan produksi ASI setelah melahirkan. Glukagon. Hormon ini memiliki efek berlawanan dengan insulin, yakni membantu pelepasan energi ke aliran darah sehingga meningkatkan kadar gula darah saat tubuh kekurangan energi. Kalsitonin. Pelepasan kalsitonin dari kelenjar tiroid akan mengatur kadar kalsium dan fosfat dalam darah untuk memelihara kesehatan tulang. Melatonin. Hormon melatonin dihasilkan kelenjar pineal di otak untuk mengatur jam biologis, rasa kantuk, dan jadwal tidur tubuh. Agar bisa berfungsi dengan baik, tubuh manusia bergantung pada hormon. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk menjaga keseimbangan hormon dalam tubuh dengan pola hidup sehat. Hal ini bisa Anda jalani dengan menjaga pola makan sehat, berolahraga secara teratur, tidur yang cukup, menjauhi stres, dan rutin melakukan pemeriksaan kesehatan. Jika Anda memiliki keluhan terkait hormon atau gangguannya, segera konsultasikan dengan dokter untuk memperoleh penanganan lebih lanjut.

Salahsatu akibat kelainan pada sistem hormon ialah penyakit autoimun, penyakit yang satu ini seringkali dialami kaum wanita daripada pria. Pada sebagian besar kasus yang ada, penyakit ini terjadi pada mereka yang berusia antara 20 hingga 40 tahun. Penyakit autoimun ini memang seringkali berkaitan dengan masalah hormonal, khususnya hormon estrogen.

Soal Uji Kompetensi Buku Biologi untuk SMA/MA Kelas XI Penerbit Erlangga Halaman 395-399 Soal Kelainan penyakit sistem hormon dan penyebab yang paling benar, adalah.... A. gondok disebabkan oleh hiposekresi aldostreron B. gigantisme disebabkan oleh hipersekresi C. akromegali disebabkan oleh hipersekresi somatotropin D. diabetes mellitus disebabkan oleh hipersekresi adrenalin E. Addison disebabkan oleh hiporsekresi insulin Jawaban B. gigantisme disebabkan oleh hipersekresi Pembahasan Gigantisme, akibat kelebihan hipersekresiGH selama remaja sebelum penutupan cakram epifisis yang menyebabkan pertumbuhan tulang panjang berlebihan.
Ic9pVz.
  • 1k0kb1w11l.pages.dev/314
  • 1k0kb1w11l.pages.dev/352
  • 1k0kb1w11l.pages.dev/130
  • 1k0kb1w11l.pages.dev/172
  • 1k0kb1w11l.pages.dev/15
  • 1k0kb1w11l.pages.dev/597
  • 1k0kb1w11l.pages.dev/591
  • 1k0kb1w11l.pages.dev/497
  • kelainan penyakit sistem hormon dan penyebabnya yang paling benar adalah