APengertian Bioteknologi. Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Dewasa ini, perkembangan bioteknologi tidak hanya didasari pada biologi semata, tetapi juga pada
TOKOHKITA. Potensi produksi lestari akuakultur Indonesia sekitar 100 juta ton per tahun. Namun, potensi produksi lestari tersebut ada batasnya, sesuai dengan daya dukung lingkungan mikro kolam maupun makro kawasan. Maka, pada titik inilah, bioteknologi kelautan mampu melipatgandakan produktivitas usaha akuakultur. Demikian disampaikan Rokhmin Dahuri, Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan-IPB University, saat saat menjadi narasumber Seminar “Blue Biotechnology dalam Pengembangan Ekonomi Biru Indonesia,” yang dilaksanakan Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan Badan Riset SDM Kelautan dan Perikanan BBRP2BKP secara daring, Senin 28/6/2021.Menurut Rokhmin, peningkatan volume produksi ikan untuk memenuhi kebutuhan yang terus meningkat, dapat dilakukan melalui pengembangan perikanan budidaya akuakultur dan bioteknologi kelautan marine biotechnology.Dengan bioteknologi kelautan, ikan dan biota laut lainnya tidak hanya bermanfaat sebagai bahan pangan khususnya protein hewani, tetapi juga dapat diekstrak senyawa bioaktif bioactive compound-nya sebagai bahan baku untuk industri farmasi, functional foods, kosmetik, cat, film, bioenergy, dan berbagai macam jenis industri lainnya. "Dengan bioteknologi kelautan melalui teknik bioremediasi dapat mengatasi atau memulihkan ekosistem perairan yang tercemar," terang Penasehat Menteri Kelautan dan Perikanan memaparkan sumber industri bioteknologi kelautan IBT adalah keanekaragaman hayati laut. Karena Indonesia memiliki marine biodiversity terbesar di dunia, maka mestinya Indonesia lah sebagai produsen IBT terbesar nomor satu di dunia."Namun, hingga kini IBT Indonesia masih tertinggal jauh dari negara-negara dengan potensi bioteknologi kelautan yang jauh lebih kecil, seperti Malaysia, Thailand, China, Korea Selatan, dan Australia," berkembangnya IBT di dalam negeri karena masih menghadapi banyak permasalahan dan tantangan. Pertama, pada umumnya, R & D bioteknologi kelautan perlu waktu lama sekitar 5– 10 tahun dan biaya relatif mahal untuk menghasilkan produk farmasi, kosmetik, bioenergy, spesies unggul, microba untuk bioremediasi, dan sebagian besar sektor swasta industri kurang atau tidak memiliki jiwa nasionalisme, sehingga mereka lebih senang membeli produk teknologi impor dari pada mengembangkan scaling up dari hasil penelitian pada tahap invention prototipe menjadi produk teknologi komersial innovation. "Masih ada persepsi negatif tentang produk bioteknologi kelautan, yang dikhawatirkan membahayakan organisme lain dan ekosistem alam," jelas sisi lain, ekosistem inovasi, khususnya untuk IBK belum terwujud akibat SDM peneliti dan perekayasa yang minim. Kemudian, prasarana dan sarana R & D, anggaran insentif dan disinsentif, kebijakan politik–ekonomi, yang belum baik. Sehingga, linkages antar sub-sistem tersebut juga belum terwujud. Untuk menjawab persoalan tersebut, Rokhmin pun menyodorkan strategi pengembangan industri bioteknologi kelautan di Indonesia. Pertama, evitalisasi industri bioteknologi kelautan existing. Kedua, pengembangan industri pakan feed berbasis microalgae dan biota laut lainnya. Ketiga, pengembangan industri functional food healthy food & beverages, farmasi, dan kosmetik berbasis macroalgae rumput laut, microalgae, chitin and chitosan, dan sisik atau kulit ikan. Keempat, pengembangan biofuel berbasis microalgae. Kelima, genetic engineering untuk menghasilkan induk dan benih ikan, udang, kepiting, moluska, rumput laut, tanaman pangan, dan biota lainnya yang unggul.
Beberapapengaruh positive perkembangan teknologi informasi diantarnya : 1.Pertukaran informasi berlangsung sangat cepat. 2.Memudahkan pekerjaan manusia. 3.Pekerjaan yang dilakukan seseorang menjadi lebih efektif dan efisien. 4.System pembelajaran tidak harus tatap muka dengan guru karena dengan kemajuan TIK khusunya Internet kita bisa
Programpengembangan industri rumput laut nasional, sejalan dengan program-program pembangunan sektor dan pengembangan komiditi lainnya, terutama dalam hal pro-job, pro-poor dan pro-growth. Lemahnya penguatan struktur industri rumput laut nasional, menyebabkan Indonesia masih dikendalikan oleh buyer dari luar. Karenanya langkah yang harus
TeknologiBudidaya Laut dan Pengembangan Sea Farming di Indonesia. Puslitbang Departemen Kelautan dan Perikanan. Jakarta Rangkuti, Ahmad Muhtadi. 2017. Ekosistem Pesisir dan Laut Indonesia.Jakarta: Bumi Aksara: 2: Adrianto L. 2005. Pengantar penilaian ekonomi sumberdaya pesisir dan laut.Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan-Institut
MISIUntuk mewujudkan visi Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, maka dirumuskan misi yaitu: (1) melaksanakan pendidikan akademik dalam pengembangan sumber daya manusia yang mampu mengelola sumber
1PENGEMBANGAN EKSPOR PRODUK KELAUTAN INDONESIA KE EROPA Achmad Fahrudinl Abstract The opportunity to Increase the export volume of Southeast and East Author: Sugiarto Sanjaya. 3 downloads 165 Views 319KB Size. Report. DOWNLOAD PDF. Recommend Documents. LANGKAH DAN STRATEGI EKSPOR KE UNI EROPA: PRODUK UDANG .
ewO0. 1k0kb1w11l.pages.dev/3331k0kb1w11l.pages.dev/311k0kb1w11l.pages.dev/2971k0kb1w11l.pages.dev/2701k0kb1w11l.pages.dev/4051k0kb1w11l.pages.dev/4771k0kb1w11l.pages.dev/3741k0kb1w11l.pages.dev/579
bagaimanakah upaya pengembangan industri bioteknologi kelautan di indonesia